<div style='background-color: none transparent;'></div>
Home » » Hasil UN 2009 MA Dan SMK Swasta Ulumuddin Islamic Boarding School Lhokseumawe

Hasil UN 2009 MA Dan SMK Swasta Ulumuddin Islamic Boarding School Lhokseumawe

BANDA ACEH - Di seluruh Aceh, SMA Negeri Modal Bangsa, Aceh Besar, menduduki ranking pertama dalam perolehan hasil Ujian Nasional (UN) tahun ini dengan nilai rata-rata 55,56. Peringkat kedua dan ketiga masing-masing diraih SMA Fatih Bilingual School dengan nilai 55,48 dan SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh dengan nilai 54,30.

Sementara itu, suasana pengumuman hasil UN yang dilaksanakan serentak Senin (15/6) pukul 14.00 WIB kemarin disikapi para siswa dengan berbagai cara. Ada yang mencoret-coret baju seragam sekolah dengan spidol permanen bahkan dengan cat pylox, lalu konvoi naik sepeda motor keliling kota. Di samping itu, banyak juga siswa dan siswi yang melakukan sujud bahkan shalat syukur seperti yang dilakukan lulusan SMA Negeri 11 Banda Aceh.

Di SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh yang siswanya sudah mengetahui lulus 100 persen pada acara wisuda yang dilaksanakan Ahad (14/6), sehari sebelumnya, suasana pengumuman hasil UN kemarin agak adem-ayem. Ketua Panitia Ujian Nasional (UN) Provinsi Aceh, Drs Rusdi Aries MM yang dihubungi Serambi kemarin mengatakan selain ketiga sekolah unggul tersebut, untuk jurusan IPA masih ada tujuh sekolah lainnya yang nilainya sangat membanggakan. Yakni, SMAS Yapena Lhokseumawe (54,27), SMA Unggul Sigli (53,73), SMAN 4 Wira Bangsa (53,72), SMAN 1 Banda Aceh (53,71), SMAN 1 Lhokseumawe (52,79), SMAN 3 Banda Aceh (52,25), dan SMAS Patra Nusa (51,74).

Sedangkan untuk sepuluh besar MA IPA ranking pertama hingga sepuluh masing-masing ditempati MAS Ruhul Islam Anak Bangsa (52,49), MAS Ulumuddin (51,92), MAN Model Banda Aceh (51,62), MAS Darul Ulum (50,60), MAS Samudra (49,71), MAS Jeumala Amal Luengputu (49,71), MAN Lhokseumawe (49,27), MAS Ihya Ussunnah (49,14), MAN Bandar Dua (49,07), dan MAN Trienggadeng (49,04).

Untuk SMA IPS peringkat satu hingga sepuluh berturut-turut ditempati SMAS Yapena Arun (48,71), SMAS Iskandarmuda (48,56), SMAS Muslimat, SMAN 1 Muara Batu, SMAN 1 Rundeng, SMAN 1 Samalanga, SMA Persiapan Nisam Antara, SMAN 1 Banda Aceh, SMAN Unggul Subulussalam, dan SMAN 7 Banda Aceh.

Sedangkan untuk MA-IPS, MAN Model Banda Aceh (48,06), MAS Almansuriyah (47,46), MAN Beureughang (47,20), MA Jeunieb (47,05), MAS Kutamakmur (47,00), MAN Beureunuen (46,67), MAN Lhokseumawe (46,66), MAN Bireuen (46,59), MAS Ulumul Quran (46,55), dan MAN Samalanga (46,53).

Untuk kelompok Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) peringkat sepuluh besar ditempati SMK Ulumuddin (32,07), SPK Kesdam IM Lhokseumawe (31,52), SMKS Karya Beringin (31,01), SPK Muhammadiyah (30,25), SMKS Darunnajah (29,26), SMKS Ulang Kisat (28,94), SMKS Samatiga (28,88), SPK Kesdam IM Banda Aceh (28,43), SMK Miftahussalam Manggeng (28,32), dan SMK Raudhatussalihin (28,13).

Penanganan khusus
Menjawab Serambi tentang masih lebarnya kesenjangan tingkat kelulusan antara satu daerah dengan daerah lainnya di Aceh, Rusdi Aries yang juga Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Aceh mengatakan pihaknya akan memberikan perhatian khusus kepada daerah-daerah yang rendah hasil UN-nya tersebut.

Berdasarkan hasil yang dicapai pada UN tahun ini, Aceh Jaya menempati peringkat pertama tingkat ketidaklulusan siswa SMA/MA, yakni 51 persen lebih. “Untuk daerah ini, kita akan carikan penyebabnya, sehingga pada tahun 2010 mendatang angka ketidaklulusan siswa di kabupaten ini bisa diperkecil,” katanya. Kecuali Aceh Jaya, kabupaten lain yang perlu perhatian khusus adalah Simeulue, Aceh Timur, Aceh Besar, Bener Meriah, dan Aceh Tengah.

Hanya 8 lulus
Sementara itu dari Bireuen dilaporkan, hanya delapan dari 40 siswa SMA Sukma Cot Keutapang Jeumpa yang lulus UN tahun ini. Dengan demikian, persentase kelulusan di SMA yang diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2006 ini merupakan yang terendah di Bireuen, yakni hanya 19 persen. “Angka kelulusan secara keseluruhan di Bireuen mencapai mencapai 98,81 persen. Meningkat 5,5 persen dibandingkan tahun lalu. Dan SMA Sukma adalah yang paling kecil jumlah kelulusan siswanya,” kata Kadis Pendidikan Bireuen, Yusri SSos, kepada Serambi, Senin (15/6).

Kadis merincikan, sebanyak sembilan SMA/MA yang lulus 100 persen di Bireuen adalah SMA 1 Samalanga 228 siswa, SMA Bireuen (491), SMA 2 Peusangan (457), SMA 2 Kutablang (71), disusul SMAS Muslimat Samalanga (93), MAN Samalanga (96), MAN Jeunieb (52), MAN Bireuen (118), dan MAN Bugak (92).

Selain SMA Sukma Bireuen, yang paling sedikit peserta UN-nya yang lulus adalah SMA Pandrah (161 ikut UN, lulus 140 orang atau 87,12 persen) kemudian MAS Peudada (peserta UN 40, yang lulus 34 orang). Kadis Pendidikan Bireuen mengatakan peningkatan jumlah lulusan tahun ini di kabupaten itu tidak terlepas dari peran semua pihak, mulai dari pendidik, siswa, maupun orang tua murid yang rajin memotivasi dan tekun memantau anaknya belajar.

Kepala SMA Sukma Bireuen, Tuti Alawiyah SPd, saat dikonfirmasi Serambi di sekolah itu kemarin mengaku mereka telah berusaha semampunya meningkatkan kualitas pengajaran. Termasuk mengawasi jalannya UN waktu itu secara ketat dan fair. Tahun ini merupakan tahun pertama bagi SMA baru itu ikut UN. “Kami di sekolah telah berusaha semampu mungkin. Termasuk mengawasi UN secara ketat agar siswa tidak mencontek pada temannya. Kalau lulus, ya lulus murni, bukan hasil rekayasa,” katanya.

Tentang sangat minimnya siswa yang lulus, menurutnya, itu adalah refleksi dari kejujuran dalam proses UN lalu. Selain itu, mereka yang ikut UN pada April lalu adalah angkatan pertama yang saat masuk tidak dites, karena merupakan anak yatim piatu korban tsunami dan konflik. Mereka datang dari berbagai kalangan dengan kemampuan yang berbeda-beda. “Setelah ditempa di sekolah, hasil akhirnya ya demikianlah adanya,” kata Tuti.

Dari jumlah siswa yang lulus delapan orang itu, urai Tuti, satu orang lulus di UGM, dua lagi memperoleh beasiswa Provinsi Aceh yang diseleksi beberapa waktu lalu, dan seorang lulus USMU di Unsyiah Banda Aceh. Dari empat yang masuk perguruan tinggi, hanya satu yang tidak lulus UN, yaitu yang memperoleh undangan ke Unsyiah. Serambi mencatat, SMA Sukma diresmikan Presiden SBY pada Juni 2006, dibangun atas prakarsa Media Group yang dipimpin Surya Paloh. Konsep awalnya, SMA tersebut menampung anak yatim korban tsunami dan korban konflik.

Sabang meningkat
Sementara itu, tingkat kelulusan siswa SMA dan sederajat di Sabang meningkat dari tahun sebelumnya. Para siswa di kota ini juga berkonvoi di jalanan untuk merayakan kelululusannya sore kemarin. Kepala Dinas Pendidikan Sabang, Drs Kamaruddin, melalui Sekretarisnya Weni Safitri mengemukakan tingkat kelulusan siswa SMAN 1 dari total 185 siswa, masing–masing jurusan IPA 98,31%, IPS (91,04%), sedangkan yang tak lulus lima siswa IPS dan satu siswa IPA. Di SMAN 2, dari 168 siswa, tingkat kelulusan jurusan IPA (100%), sedangkan IPS (97,98%). Di sekolah ini tercatat hanya dua siswa IPS yang tidak lulus. Sementara itu di MAN Sabang, persentase siswa yang lulus untuk jurusan IPA 83,83%, IPS 46,03%. Menurut Weni, jumlah siswa yang tidak lulus di SMAN 1 dan 2 turun dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Sedangkan pengumuman hasil UN di SMK Sabang, menurut Weni, ditunda karena ada nilai produktif (NP) siswa jurusan NPL yang tidak terisi. Padahal, siswa NPL tersebut sudah ikut ujian untuk mendapatkan nilai produktif tersebut. “Hanya siswa jurusan NPL yang tidak terisi nilai produktifnya, sedangkan jurusan lain seperti akuntansi dan kesekretariatan ada nilainya. Ini akan kita konfirmasi ulang,” tukas Weni.(sir/yus/fs)
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2011. Ulumuddin's Site . All Rights Reserved
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Modify by Creating Website. Inpire by Darkmatter Rockettheme Proudly powered by Blogger