<div style='background-color: none transparent;'></div>
Home » » Guru Kecil

Guru Kecil

Guru kecil di dalam kelas

Artikel ini saya tulis ketika waktu istirahat, kemungkinan besar ada penulis lain yang sudah menuliskannya, tapi tidak apa – apa sebgai tambahan artikel untuk mengisi kegiatan blogging
Guru kecil yang penulis maksud bukan “Guru yang berbadan kecil”, melainkan siswa, murid atau santri yang menggantikan posisi guru dalam pengulangan materi yang sudah di ajarkan oleh “Guru Besar “di kelas. Penempatan Guru Kecil di setiap kelas bertujuan agar siswa yang malu bertanya, takut, atau kurang PeDe bisa bertanya langsung kepada teman sekelas yang sudah menguasai pelajaran.

Pemilihan Guru Kecil atau bisa disebut ketua kelompok belajar, dipilih dari kemampauan atau kapabilitas dari masing – masing siswa. Kita pasti sangat tahu bahwa masing – masing siswa mempunyai different ability (kemampuan yang berbeda) dalam menangkap pelajaran yang disampaikan oleh guru yang berbeda- beda. Ada beberapa siswa yang hanya menguasai pelajaran Bahasa Inggris dan siswa yang lain menguasai pelajaran Matematika. Dari dasar fenomena di atas, penulis mencoba membuat system knowledge sharing (berbagi ilmu) hehehe sama seperti para blogger yang saling berbagi Tips – Tips untuk mempercantik blognya.

pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara berkelompok. Tetapi belajar kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat interdepedensi efektif diantara anggota kelompok (Sugandi, 2002: 14). Hubungan kerja seperti itu memungkinkan timbulnya persepsi yang positif tentang apa yang dapat dilakukan siswa untuk mencapai keberhasilan belajar berdasarkan kemampuan dirinya secara individu dan andil dari anggota kelompok lain selama belajar bersama dalam kelompok. Untuk mencapai hasil yang maksimal, maka harus diterapkan lima unsur model pembelajaran gotong royong, yaitu:

a. Saling ketergantungan positif.
b. Tanggung jawab perseorangan.
c. Tatap muka.
d. Komunikasi antar anggota.
e. Evaluasi proses kelompok.
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif


Mungkin hampir sama dengan ketua kelas juga yang Memimpin teman- teman di kelas supaya tertib. Kalau ada masalah dengan pihak guru, ketua kelas yg maju dan mengutarakannya ke Ketua Kepala sekolah mewakili suara teman2 sekelas. Kalau kelas kotor, ketua kelas harus cari petugas piket hari itu siapa dan suruh bersihkan kelas yg kotor. Pokoknya namanya ketua yah berarti pemimpin. Jadi bertugas memimpin teman2 supaya patuh pada peraturan, tertib, tdk berisik di kelas..
Nah, Yang namanya Ketua Kelompok atau Guru Kecil bertugas menjadi mediator ketika tidak mendapatkan solusi ketika melakukan diskusi didalam kelas. Guru kecil ini akan menjumpai Guru pelajaran yang bersangkutan Untuk meminta jawaban yang benar dan cara menyelesaikan Susah yang dianggap susah.

Si guru kecil juga diharapkan agar lebih dekat dengan Guru agar segala permasalahan belajar bisa langsung ditanyakan ke guru yang bersangkutan

Sumber: Taufar Teuku bantalidan
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2011. Ulumuddin's Site . All Rights Reserved
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Modify by Creating Website. Inpire by Darkmatter Rockettheme Proudly powered by Blogger